KEMENDIKBUDRISTEK ANGKAT 4 AGENDA PRIORITAS PENDIDIKAN DI G20


Berdasarkan penetapan pada Riyadh Summit 2020 silam, Indonesia memegang presidensi G20 di tahun 2022 ini. Tema presidensi G20 Indonesia 2022 adalah Recover Together, Recover Stronger. Melalui tema ini, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk saling bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama, serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Bagi yang belum mengetahui apa itu G20, G20 atau Group of Twenty merupakan forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia. Anggotanya terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa. Saat pembukaan Kick Off G20 on Education and Culture pada Rabu (9/2), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengajak seluruh elemen agar saling memperkuat gotong-royong guna menyukeskan presidensi G20 Indonesia.

Dengan semangat untuk pulih dan bangkit bersama, saya ingin mengajak semuanya untuk menguatkan gotong-royong agar kita bisa menyuskeskan presidensi G20 Indonesia serta mewujudkan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya, ujar Nadiem.

Pada kesempatan yang sama juga, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Dr. Iwan Syahril, Ph.D. yang menjabat sebagai Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20 (Chair Education Working Group) menuturkan empat agenda prioritas pendidikan dalam G20 yang akan diangkat Indonesia dalam Kelompok Kerja Pendidikan G20 atau G20 Education Working Group (EdWG).

  1. Solidarity and Partnership : Agenda prioritas pendidikan yang pertama adalah Solidaritas dan Kemitraan atau Solidarity and Partnership. Kemendikbudristek ingin menawarkan kearifan budaya Indonesia terhadap budaya gotong-royong dan kerja sama. Dengan saling mendukung dan saling bekerja sama permasalahan pendidikan global dapat diatasi.
  2. Universal Quality Education : Selanjutnya, Kemendikbudristek ingin mengangkat agenda prioritas Pendidikan Berkualitas untuk Semua atau Universal Quality Education. Agenda ini berusaha untuk mendorong pemerataan akses dan kualitas pendidikan di semua tingkatan, terlebih di negara-negara yang baru bangkit dan masih dalam masa pemulihan pandemi Covid-19.
  3. Digital Technologies in Education : Agenda prioritas berikutnya adalah Teknologi Digital dalam Pendidikan atau Digital Technologies in Education. Peranan teknologi digital dalam dunia pendidikan dinilai sangat krusial, terlebih di era industri 4.0 ini. Kemendikbudristek ingin memperdalam pembahasan mengenai permasalahan akses, kualitas, dan keadilan sosial di bidang pendidikan.
  4. The Future of Work Post Covid-19 :Terakhir, agenda prioritas pendidikan yang ingin diangkat adalah Masa Depan Dunia Kerja Pasca-Covid-19 atau The Future of Work Post Covid-19. Kebutuhan dunia kerja pascapandemi Covid-19 mengalami perubahan yang cukup signifikan. Oleh karena itu, dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian dalam pendidikan yang dapat menjawab tantangan-tantangan dunia di masa mendatang.
Dengan presidensi Indonesia dalam G20 di tahun ini, semoga pandangan dunia bisa lebih terbuka terhadap isu-isu strategis, khususnya yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Tidak hanya meningkatkan rasa kepedulian, namun G20 juga diharapkan bisa menemukan solusi bagi seluruh isu tersebut.


Penulis : Administrator | Terbit : 2022-02-19 | Dibaca : 568


© Managed by CLIMBERNET